Naskah Drama Detik Detik Proklamasi



   
PROLOG
Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan sengit antara golongan pemuda dengan golongan tua. Sesungguhnya kedua golongan itu menginginkan proklamasi kemerdekaan dilakukan secepatnya, hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai cara pelaksanaannya. Golongan tua menggunakan  perhitungan politik berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah jika tetap bekerja sama dengan Jepang.
Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan bermaksud membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI, sehingga tidak akan menyimpang dari ketentuan pemerintah  Jepang. Sebaliknya golongan pemuda menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan  dengan kekuatan sendiri karena mengganggap PPKI adalah badan buatan Jepang.
Perbedaan pendapat ini mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda terhadap golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap Soekarno-Hatta.
Tanggal 15 Agustus 1945, sekitar pukul 22.00, di  Jl. Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, tempat kediaman Soekarno, berlangsung  perdebatan serius antar sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi. Para pemuda berusaha meyakinkan Bung karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota untuk mengusir tentara Jepang.
Chaerul Saleh     : “Sekarang Bung, sekarang! Malam ini juga kita kobarkan revolusi!”
Sukarni               : “ kita harus segera merebut kekuasaan!” (dengan berapi-api)
(Chaerul Saleh, Latif, Wikana, Sukarni berseru )         
                              “kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami”
Wikana        : “ Jika Bung Karno tidak mengeluarkanpengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari” (dengan nada mengancam)
Mendengar ancaman Wikana, Soekarno marah dan menuju ke Wikana sambil berkata :
Soekarno               : “Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”
Hatta                      : “Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan kembali menguasai negeri kita ini.Jika saudara tidak setuju dengan apa yang saya katan, dan merasa siap dan sanggup memproklamasikan kemerdekaan, mengapa tidak saudara saja yang memproklamasikan sendiri? Mengapa harus meminta Bung Karno yang melakukan ini?”
Latif                       : “Apakah kita harus menunggu kemerdekaan itu dihadiahkan Jepang, walaupun Jepang sendiri sudah takluk pada sekutu?”
Sukarni                  : “ Mengapa bukan kita sendiri yang menyatakan sendiri kemerdekaan kita sebagai suatu bangsa?”
Soekarno               : “ Kekuatan kita tidak akan cukup melawan kekuatan bersenjata Jepang? Coba perlihatkan pada saya, mana bukti kekuatan yang kalian bilang itu? Bagaimana cara kita mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi? Tanpa bantuan Jepang dan Sekutu?” (dengan tenang)
Karena merasa tidak puas dengan hasil perundingan itu, para pemuda memutuskan untuk  menculik Ir. Soekarno dan Drs.Moh.Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok bersama ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra. Mereka berusaha menekan Soekarno.
Para pemuda        : Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung… kalau Bung tidak memulai refolusi malam ini lalu….
Soekarno             : Lalu apa ….
Soekarno             : Yang paling penting dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk di jalankan pada tanggal 17
Sukarni               : Mengapa tidak sekarang saja tanggal 16??
Soekarno             : Saya orang yang percaya mistis. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 memberi harapan lebih pada saya. Akan tetapi saya merasakan pada kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 angka yang suci. Pertama – tama kita sedang berada pada bulan suci ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita.tanggal 17 besok hari jumat , jumat legi, jumat yang berbahagia. Al-Quran di turun kan tanggal 17, orang islam sembahyang 17 rokaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia.
Sementara itu di Jakarta, Mr. achmad Soebarjo dan Wikana berunding dan sepakat proklamasi harus dilaksanakan di Jakarta. Setelah terjadi kesepatan dengan diantar Jusuf Kunto, mereka menjemput  Sukarno-Hatta, mereka pergi ke rumah Laksamana Takeshi Maeda. Beliau adalah seorang perwira Angkatan Laut Jepang yang pro Indonesia.
Maeda                 : Saya bersedia menjamin keselamatan saudara-saudara sekalian, dan silahkan menggunakan rumah saya untuk mengurus semua yang diperlukan.
Semua                 : Terima kasih, silahkan anda beristirahat di  dalam.
Soebardjo            :  Sementara teks proklamasi di tik, mari kita menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang dapur, yang telah di siapkan oleh tuan rumah yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apa apa sejak meninggalkan Rengas dengklok. Bulan ini adalah bulan suci ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembayang subuh . Setelah kami terima kembali teks yang sudah di ketik kami semua menuju ruang besar di depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi dalam ruangan
 Sukarni berdiri di samping ahmad Soebarjo, dan Hatta berdiri mendampingi Soekarno menghadap hadirin.
Soekarno             : Keadaan yang mendesak, memaksa kita semua mempercepat proklamasi kemerdekaan. Rancangan teks siap di bacakan di hadapan saudara saudara dan saya harapkan saudara menyetujui sehingga kita dapat berjalan terus sebelum fajar menyingsing
Sukarni               : Saudara-saudara akan di adakan proklamasi kemerdekaan di lapangan IKADA
Soekarno             : Tidak , lebih baik di adakan di kediaman saya di pengangasan timur. Jika di lakukan di lapangan IKADA maka akan memancing keributan. Sehingga di mohon hadir ke kediaman saya sekitar jam 10 pagi
Fatmawati           : Saya akan menjahitkan bendera merah putih itu

Pagi itu, 17 Agustus 1945 jam 10.00 di kediaman Soekarno telah berkumpul masyarakat yang ingin mendengarkan pidato Soekarno.
Latif                     : Para anggota peta silakan berdiri. (saat Soekarno muncul)
Soekarno             : Saudara-saudara  sekalian terima kasih atas kehadirannya untuk menyaksikan peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Beratus- ratus tahun kita berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Gelombang aksi kita menuju kemerdekaan naik turun tetapi jiwa kita menuju arah cita cita. Di jaman jepang kita seperti bersandar pada mereka . tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang lah saatnya kita mengambil nasib bangsa kita dalam tangan sendiri, akan berdiri dengan kuatnya. Tadi malam kami memusyawarahkan dengan pemuka rakyat dari seluruh Indonesia permusyawaratan itu perlu di setujui semua pihak, bahwa sekarang saatnya menyerukan kemerdekaan kita.




Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia . hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain lain di selenggarakan secara seksama  dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Jakarta 17 agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno- Hatta
Selanjutnya Wikana dan Latif menaikkan bendera merah putih di iringi lagu Indonesia Raya.
Utusan dari jepang datang
Utusan jepang              : Kami sebagai utusan guneisan sakka datang kemari untuk melarang adanya proklamasi kemerdekaan
Soekarno                       : Proklamasi sudah saya ucapka
Utusan jepang              : Sudahkah ??
 Soekarno                      : Ya sudah.

Sejak hari itu, bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan siap mempertahankan kemerdekaannya sampai titik darah penghabisan.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Puisi Gunung Meletus


 Gunung Meletus

Gunung mengglegar ngglegar
Api mulai menjalar
Langit semerah darah
Udara yang panas
Hati terasa Cemas
                                Daun daun berguguran
                           Yang tersisa hanya sedikit
                                Anak yang mencari orang tuanya
                                Hancur lebur sudah desaku
Pedih hatiku
Inikah yang di sebut kemarahan alam
Tanah yang retak ini
Awan yang panas ini
Lava yang mengalir deras
Orang orang berlarian
Ketika aku kembali
Alam yang dulu ku kenal telah berubah
                                Hilang sudah secercah harapan itu
                                Akan menemukan rumahku
                                Yang nyaman
                                Yang indah
                                Untunglah aku masih hidup di dunia yang fana ini
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Puisi Alam Pedesaan


 Alam Pedesaan

Gunung yang menjulang tinggi
Angin bertiup perlahan
Langit yang bersih
Udara yang segar
Hati terasa tenang
                                        Danau memantulkan cahaya
                                   Yang tampak berpendar
                                  Awan yang berarak arak
                                   Hijaunya rumput terasa segar
Padi mulai menguning
Ilalang yang melambai lambai
Tanaman yang tampak subur
Api di ujung timur semakin meninggi
Langit menjadi terang benderang
Orang orang mulai beraktifitas
Ketika aku pulang
Aku merindukan tempat itu
                                        Hari itu telah lama berlalu
                                        Andai bisa ku putar waktu itu lagi
                                        Yang bahagia
                                        Yang penuh kebebasan
                                        Ulangilah saat yang menyenangkan itu lagi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS