Budidaya Anggrek Bulan
BUDIDAYA ANGGREK BULAN
(Phalenopsis amabilis)
(Phalenopsis amabilis)
Anggrek
dalam penggolongan taksonomi termasuk ke dalam famili Orchidaceae. Phalaenopsis
berasal dari Yunani, yaitu plaenos yang berarti “kupu” dan opsis yang berarti
“melihat”.
Dalam
taksonomi tumbuhan menurut Cronguis (1981) dan Sukardi (1991) klasifikasi
anggrek adalah sebagai berikut :
Divisio : Magnoliopthyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Sub famili : Orchidoide
Genus : Phalaenopsis
Species : Phalaenopsis amabilis (L)
Divisio : Magnoliopthyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Sub famili : Orchidoide
Genus : Phalaenopsis
Species : Phalaenopsis amabilis (L)
II. SYARAT TUMBUH
Anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis membutuhkan intensitas cahaya optimum antara 20%-50% dengan suhu optimum antara 180C - 290C, serta kelembaban antara 70%-80%.
Anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis membutuhkan intensitas cahaya optimum antara 20%-50% dengan suhu optimum antara 180C - 290C, serta kelembaban antara 70%-80%.
III. MEDIA TUMBUH
Media tanam yang dapat digunakan untuk anggrek adalah sabut kelapa, lempengan akar pakis, moss dan sabut kelapa. Tetapi media yang lebih banyak digunakan adalah media sabut kelapa, karena sabut kelapa memiliki aerasi yang baik dan dapat menyimpan air serta memiliki pH yang cocok untuk tanaman yaitu 5,5 – 6,5 serta harganya relatif murah.
Media tanam yang dapat digunakan untuk anggrek adalah sabut kelapa, lempengan akar pakis, moss dan sabut kelapa. Tetapi media yang lebih banyak digunakan adalah media sabut kelapa, karena sabut kelapa memiliki aerasi yang baik dan dapat menyimpan air serta memiliki pH yang cocok untuk tanaman yaitu 5,5 – 6,5 serta harganya relatif murah.
IV. TEKNIK PENANAMAN
Bibit anggrek botolan yang telah berusia 1 tahun atau daunnya sudah mencapai 1 cm dan sudah muncul 2-3 helai akar. Anggrek dikeluarkan dari botol menggunakan kawat yang dibengkokkan pada bagian ujungnya. Anggrek yang baru dikeluarkan di tanam dalam pot plastik Tiga bulan kemudian, tanaman dipindahkan ke pot yang lebih kecil yaitu ukuran 8 cm atau 10 cm dan ditanami 3-5 tanaman. Pot diisi 2/3 bagian,kemudian masukkan larutan fungisida atasi 2ml/l dan larutan pupuk organik suburi 2ml/l. Setelah 3 bulan dilakukan pemindahan tanaman (repotting), ke dalam pot yang lebih besar yaitu ukuran 18 cm dan ditanami 1 tanaman saja. Setiap 6-8 bulan sekali media diganti dengan yang baru. {mospagebreak}
Bibit anggrek botolan yang telah berusia 1 tahun atau daunnya sudah mencapai 1 cm dan sudah muncul 2-3 helai akar. Anggrek dikeluarkan dari botol menggunakan kawat yang dibengkokkan pada bagian ujungnya. Anggrek yang baru dikeluarkan di tanam dalam pot plastik Tiga bulan kemudian, tanaman dipindahkan ke pot yang lebih kecil yaitu ukuran 8 cm atau 10 cm dan ditanami 3-5 tanaman. Pot diisi 2/3 bagian,kemudian masukkan larutan fungisida atasi 2ml/l dan larutan pupuk organik suburi 2ml/l. Setelah 3 bulan dilakukan pemindahan tanaman (repotting), ke dalam pot yang lebih besar yaitu ukuran 18 cm dan ditanami 1 tanaman saja. Setiap 6-8 bulan sekali media diganti dengan yang baru. {mospagebreak}
V.
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan meliputi :
Pemeliharaan meliputi :
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan sehari sekali. Jika suhu siang hari tinggi, bagian bawah rak dan lantai disiram. - Pemupukan
Pemupukan dilakukan 7-10 hari sekali dan dilakukan pada pagi atau siang hari. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, karena ramah lingkungan dan mengandung unsur hara yang kompleks.
VI.
HAMA DAN PENYAKIT
Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman anggrek antara lain : semut, siput atau keong, thrips, kepik atau kumbang. Semuanya dapat dikendalikan menggunakan insektisida dan molustisida.
Sedangkan penyakit yang menyerang antara lain adalah:
Beberapa jenis hama yang menyerang tanaman anggrek antara lain : semut, siput atau keong, thrips, kepik atau kumbang. Semuanya dapat dikendalikan menggunakan insektisida dan molustisida.
Sedangkan penyakit yang menyerang antara lain adalah:
· Penyakit yang disebabkan cendawan dapat dikendalikan
dengan fungisida
· Penyakit yang disebabkan oleh bakteri dapat dikendalikan
dengan bakterisida
· Penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dikendalikan
dengan virusida atau dilakukan dengan cara mekanis yaitu membakar tanaman
yang terserang dan mencegah pelukaan mekanis dengan alat yang tidak steril
Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga
Phalaenopsis alias si anggrek bulan yang tergantung pada tangkai-tangkai bunga
yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat, yang sedang melayang-layang
bagaikan kupu2 mengikuti semilir angin yang kerap menggerakan bunga2 tersebut.
Penampilannya memang wah dan phalaenopsis agaknya semakin populer saja di
kalangan hobbiis anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa genus anggrek ini
cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga, tapi ternyata dengan
beberapa tips dan triks yang praktis dan sederhana ternyata phalaenopsis dapat
dibuat agar rajin berbunga dengan indahnya dan tentunya akan memuaskan
mata-mata yang memandang.Beberapa tips dan trik yang efektif adalah :
1. Jika ingin memelihara dari kecil/botolan lebih baik membeli species/hibrida yang sudah mempunyai nama ataupun berasal dari silangan nursery yang sudah ahli dibidangnya. Bibit yang baik adalah langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Jika membeli ukuran dewasa maka kenalilah dulu sifat Phalaenopsis anda sebelum membeli
3. Banyak membaca artikel2 mengenai pemeliharaan Phalaenopsis dari buku2 anggrek atau media elektronik spt internet agar semakin mengasah kemampuan kita.
4. Akar, yang sehat mutlak dibutuhkan untuk pembungaan, jadi perhatikan media yang digunakan agar akar phalaenopsis dapat tumbuh sempurna, sifat media dipilih yang dapat menyerap air tapi tidak menyimpan air, kombinasi media dapat dilakukan agar didapatkan sifat2 yang pas.
5. Tanpa akar yang sehat, maka daun tidak akan tumbuh dengan baik, ciri2 tanaman yang sehat biasanya daun baru akan tumbuh makin besar/sama besar dengan daun sebelumnya. Jagalah daun agar tetap sehat krn pada organ ini yang berguna untuk memproduksi zat hara yang akan digunakan oleh tanaman.
6. Jaga jangan sampai Phalaenopsis anda terkena hujan, daunnya yang besar dan bergelombang sering menyebabkan air hujan tertinggal dan dapat menyebabkan jamur penyakit untuk berkembang biak dan menyerang anggrek anda.
7. Jaga jangan sampai terjadi dehidrasi pada anggrek anda, lakukan penyiraman secara teratur, namun tidak berlebih.
8. Pemupukan dilakukan pada kedua bagian daun, atas dan bawah, pada waktu pagi hari sebelum cahaya matahari mengenai tanaman anda.
9. Gunakan beberapa macam pupuk, selang-seling antara pupuk kimia dan pupuk organik, jika tanaman sudah dewasa boleh digunakan pupuk booster yang berkadar P tinggi.
10. yang paling penting erhatikan 4 unsur penting dalam pemeliharaan Phalaenopsis yang tidak dapat diabaikan, diantaranya :
a. Cahaya, Phalaenopsis termasuk anggrek yang tergolong tidak tahan oleh sinar matahari langsung, sinar matahari pagi-siang yang terhalang oleh bayangan dedaunan termasuk yang paling baik untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan memicu pembungaan. Umumnya Phalaenopsis dinaungi oleh paranet 65% jika area tanam terbuka dan paranet 55% jika area tanam dikelilingi oleh tembok/pohon2 besar.
b. Kelembaban : Phalaenopsis suka dengan kelembaban, idealnya antara 60%-75%, terlalu lembab akan menyebabkan jamur mudah berkembang biak, terlalu kering akan menyebabkan tanaman dehidrasi. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan tanaman paku2an dan gentong air yg berisi tanaman dibawah pot Phalaenopsis
c. Aerasi : Phalaenopsis termasuk anggrek epifit yang biasanya menempel pada pohon induk yang tinggi, dan menyukai aliran angin yang semilir, aerasi jg menjaga kadar kelembaban agar tidak terlalu jenuh.
d: Temperatur : biasanya kunci pemicu pembungaan phalaenopsis adalah jika terjadi perbedaan suhu tertinggi - terendah sekitar 10 derajat celcius, oleh karena itu temperatur ideal untuk si kupu2 ini adalah 18-28 drjt celcius. Jk diperhatikan maka masa-masa memasuki musim hujan akan menjadi waktu ideal bagi phal anda untuk memunculkan calon spikenya.
Dengan memperhatikan semua hal diatas maka diharapkan semua hobiis dapat membungakan phalaenopsisnya sekaligus menepis anggapan bahwa memelihara phalaenopsis itu sulit, selamat mencoba.
Bioinsektisida, pengendali hama yang ramah lingkungan
Serangan hama merupakan salah satu faktor
pembatas untuk peningkatkan produksi pertanian yang dalam kasus ini adalah
pemeliharaan anggrek. Untuk megendalikan hama seringkali digunakan pestisida
kimia dengan dosis yang berlebih. Padahal akumulasi senyawa-senyawa kimia
berbahaya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan dan
kesehatan manusia. Ditengah maraknya budidaya pertanian organik, maka upaya
pengendalian hama yang aman bagi produsen/petani dan konsumen serta
menguntungkan petani, menjadi prioritas utama. Salah satu alternatif
pengendalian adalah pemanfaatan jamur penyebab penyakit pada serangga
(bioinsectisida), yaitu jamur patogen serangga Beauveria bassiana.
Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya.
Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya.
Laboratorium BPTPH Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengembangkan dan memproduksi secara massal jamur patogen serangga B. bassiana sebagai insektisida alami. Berdasarkan kajian jamur B. bassiana efektif mengendalikan hama walang sangit, wereng batang coklat, dan kutu (Aphids sp). Akan tetapi, bukan tidak mungkin akan efektif bila diuji coba pada serangga-serangga hama anggrek seperti kutu gajah.
Sistem kerjanya yaitu spora jamur B. bassiana masuk ketubuh serangga inang melalui kulit, saluran pencernaan, spirakel dan lubang lainnya. Selain itu inokulum jamur yang menempel pada tubuh serangga inang dapat berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah, kemudian masuk menembus kutikula tubuh serangga. Penembusan dilakukan secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Jamur ini selanjutnya akan mengeluarkan racun beauverin yang membuat kerusakan jaringan tubuh serangga. Dalam hitungan hari, serangga akan mati. Setelah itu, miselia jamur akan tumbuh ke seluruh bagian tubuh serangga. Serangga yang terserang jamur B. bassiana akan mati dengan tubuh mengeras seperti mumi dan tertutup oleh benang-benang hifa berwarna putih.
Dilaporkan telah diketahui lebih dari 175 jenis serangga hama yang menjadi inang jamur B. bassiana. Berdasarkan hasil kajian jamur ini efektif mengendalikan hama walang sangit (Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi serta hama kutu (Aphids sp.) pada tanaman sayuran.
Beberapa keunggulan jamur patogen serangga B. bassiana sebagai pestisida hayati yaitu :
- Selektif terhadap serangga sasaran sehingga tidak membahayakan
serangga lain bukan sasaran, seperti predator, parasitoid, serangga
penyerbuk, dan serangga berguna lebah madu.
- Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam
tanah maupun pada aliran air alami.
- Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman
- Mudah diproduksi dengan teknik sederhana.
Salah Penyiraman Bisa Berakibat Busuk Tunas Anakan
Tak ada salahnya berhati-hati saat anda
melakukan penyiraman di rumpun anggrek anda. Penyiraman yang kurang hati-hati
dapat menyebabkan pembusukan pada tunas anakan. Tunas anakan anggrek, khususnya
pada golongan dendrobium saat tumbuh akan membentuk kuncup daun yang menyerupai
mahkota pada bagian atasnya. Kuncup yang menyerupai mahkota ini tak lain adalah
ujung-ujung daun muda yang belum membuka sempurna dan posisi ujung daun tegak
keatas dengan membentuk suatu cekungan/rongga sempit di bagian tengahnya,
persis menyerupai mahkota.
Kenapa Kuntum Bunga Anggrek Rontok?
Air Kelapa Pemacu Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek
Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar
tidak ada salahnya untuk kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini
air kelapa banyak digunakan di Lab sebagai nutrisi tambahan di dalam media
kultur jaringan.
Mengawetkan Kesegaran Bunga Anggrek Potong
Biasanya dilakukan pulsing, yaitu mencelupkan tangkai bunga potong sedalam 4 cm kedalam larutan nutrisi selama 16 jam dalam ruang sejuk (21 derajat celcius), guna memberi bekal nutrisi cadangan sekaligus dapat melindungi tangkai bunga dari serangan mikroorganisme penyumbat pembuluh tangkai. Selama ini dipergunakan larutan pulsing berupa sukrosa 50 g/l, perak nitrat 25 ppm, asam sitrat 200 ppm.
Pupuk
Organik Untuk Anggrek
Pengenalan
Fungisida
Fungisida adalah zat kimia yang digunakan
untuk mengendalikan cendawan (fungi). Fungisida umumnya dibagi menurut cara
kerjanya di dalam tubuh tanaman sasaran yang diaplikasi, yakni fungisida
nonsistemik, sistemik, dan sistemik local. Pada fungisida, terutama fungisida
sistemik dan non sistemik, pembagian ini erat hubungannya dengan sifat dan
aktifitas fungisida terhadap jasad sasarannya.
Insektisida
Hayati
- Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
- Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini.
Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
- Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C.
Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut
tidak dianjurkan untuk ditanam
anggrek (di dataran tinggi Dieng).
- Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi
menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
Mengetahui iklim
yang paling sesuai bagi anggrek
dapat memperkaya teknik
dan cara budidaya anggrek bagi petani bunga.
Teknik dan cara budidaya anggrek juga mengenalkan kepada kita jenis-jenis media sebagai tempat
tumbuh anggrek. karena anggrek tidak berdiri sendiri, anggrek merupakan bunga
hias berupa benalu yang hidup dan berkembang dari tanaman ataupun benda lain. Media tumbuh anggrek
yaitu ;
- Media untuk anggrek
Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
·
- Serat Pakis yang telah digodok.
- Kulit kayu yang dibuang getahnya.
- Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
- Ijuk.
- Potongan batang pohon enau.
- Arang kayu .
- Pecahan genting/batu bata.
Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar
tanaman dan akarnya.
Untuk anggrek Semi Epirit
yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan
tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
- Media untuk anggrek
Terrestria
·
- Jenis anggrek ini
hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang,
darah binatang, serat pakis dan lainnya.
- Media untuk anggrek
semi Terrestria
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang
sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis
dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2. Pengolahan Media Tanam termasuk
dalam strategi Teknik dan Cara Budidaya Anggrek : Media tanam
untuk tanaman anggrek tanah dibedakan:
- Tanaman dalam pot (dengan diameter
7-30 cm tergantung dari jenis tanaman).Apabila diameter pot dipilih 25-30
cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi
pecahan genting. Anggrek
di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian
batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah
dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
- Media tanam dalam tanah dengan
sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar
40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Pembuatan bak ini di atas
tanah untuk menghindari dari kebecekan, di tanah kering digali sedalam
10-20 cm kemudian diberi bata ukuran 40 cm x 2 m dan jarak antara
pembantas dengan yang lain 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang
ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara
tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang
tersebut merupakan suatu rangkaian.
Untuk mencapai
keberhasilan dan kematangan dalam teknik
dan cara budidaya anggrek adalah ketinggian Tempat. Ketinggian
tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam
yaitu:
- Anggrek panas memerlukan
suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari,
dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
- Dendrobium phalaenopsis
- Onchidium Papillo
- Phaphilopedillum Bellatum
- Anggrek sedang pada suhu
udara siang hari 21 derajat C dan 15-21 derajat C, pada malam hari, dengan
ketinggian 150-1500 m dpl.
- Anggrek dingin (lebih dari
1500 m dpl)
- Anggrek dingin jarang
tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang
hari dan 9-15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian ≥ 1500 m dpl.
Contoh: anggrek jenis Cymbidium.
Teknik dan
Cara Budidaya Anggrek terkait langsung dengan kualifikasi dan kualitas bibit
yang digunakan
Persyaratan
Bibit : Bibit
anggrek yang baik, sehat dan unggul mempunyai beberapa ciri,
yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat dan
indah.
Penyebaran Biji : Bibit
anggrek berasal dari biji yang
disemaikan. Adapun penyebaran biji
anggrek sebagai berikut:
- Peralatan yang digunakan untuk penyebaran biji harus bersih.
- Mensterilkan biji
Sebelum biji
disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram kaporit dilarutkan dalam 100 cc
air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dalam botol. Biji dimasukan
dalam botol dan digojog 10 menit. (biji anggrek yang semula kuning kecoklatan
berubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang dan diganti dengan
aquades, digojog berulang kali (2-3 kali).
Di dalam Teknik dan
Cara Budidaya Anggrek perlu di perhatikan proses Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yang telah disterilkan dapat digunakan untuk menyebaran
biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu
spritus untuk menghilangkan kuman. Untuk memasukan biji anggrek ke dalam botol
digunakan pipet yang dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu
spritus sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yang telah terbuka
kemudian diisi biji anggrek dan diratakan keseluruh permukaan alas makanan yang
telah disediakan. Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus
kemudian ditutup kembali.
Teknik Penyemaian Benih sangat di perlukan untuk menambah
keahlian dalam Teknik dan Cara Budidaya Anggrek :
- Memeriksaan dengan mikroskop, baik atau tidaknya biji anggrek,
yang kosong berwarna putih dan yang isi kuning coklat/warna lain.
- Mempersiapkan botol yang bermulut lebar bersih dan tidak
berwarna agar dapat meneruskan cahaya matahari yang dibutuhkan dan mudah
dilihat.
- Tutup botol dari kapas digulung-gulung
sampai keras, ujung diikat tali untuk memudahkan dicopot kembali, atau
kain sisa yang dipotong potong. Kerapatan tutup botol menjaga agar
bakteri/jamur tidak masuk sehingga tidak terinfeksi atau terkontaminasi.
- Mempersiapkan lemari kaca (ent-kas) yang
bersih dari bakteri/jamur dengan kain yang sudah dicelup formalin udara
dalam lemari disterilkan dengan kapas dipiring dituangi formalin supaya
menguap mensterilkan kaca (ent-kas).
- Pembuatan sterilsasi alas makanan dan untuk
membuat alas makanan
anggrek biasanya dipakai resep Khudson C (NORTHEN) 12
yaitu:
·
- Ca(NO3)2H2O : 1,00 gram
- KH2PO4 : 0,25 gram
- MgSO47H2O : 0,25 gram
- (NH4)2SO4 : 0,25 gram
- Saccharose : 20 gram
- FeSO4 4H2O : 0,25 gram
- MnSO4 : 0,0075 gram
- Agar-agar : 15-17,5 gram
- Aquadest : 1000 cc
- Pembuatan alas makanan diperlukan pH 5,2, dipergunakan pH meter/kertas
pH ekstil/Indikator Paper.
- Sterilisasi dengan cara dipanaskan dalam Autoclaf yang sampai
110 derajat C selama setengah jam atau dengan dandang kemudian diletakan
pada tempat bersih, dengan posisi miring, sehingga makanan setinggi
1/2-2/3 tinggi botol (dari alas sampai ke leher botol) dan didiamkan
selama 5-7 jam untuk mengetahui sterilisasi yang sempurna.
Point lain dalam Teknik dan Cara Budidaya Anggrek adalah
Pemindahan Bibit : Setelah tanaman di
dalam botol berumur 9-12 bulan terlihat besar, tumbuh akar. Dalam tingkat ini
bibit sudah dapat dipindahkan kedalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12
cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna
coklat, di potong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya terlepas satu sama
lainnya. Sebelum dipakai terlebih dulu dicuci bersih dan biarkan airnya hilang.
Akar pakis setelah dicuci, direndam dulu dalam alas makanan selama 24 jam yang
berupa:
- Urea atau ZA : 0,50 mg
- DS, TS atau ES : 0,25 mg
- Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
- Air : 1000 cc
Alaternatif lain
sebagai alas makanan, dapat juga dipakai pupuk buatan campuran unsur N, P, K
perbandingan 60:30:10 atau dapat juga digunakan pupuk kandang yang telah
dicampur pakis dengan perbandingan pakis: pupuk kandang = 4:1. Selain itu dapat
digunakan kulit Pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah, yang
telah direndam dalam alas makanan seperti akar pakis selama 24 jam. Untuk isian
pot ini dapat juga digunakan arang kayu bakar/serabut kelapa yang
dipotong-potong sebesar ibu jari. Pot yang disiapkan diisi dengan pecahan
genting 1/3 tinggi pot/layah, kemudian isi remukan pakis tersebut setinggi 1 cm
di bawah tepi pot/layah (tidak perlu dipadatkan).
Pemindahan bibit anggrek ke
dalam pot dilakukan dengan mengeluarkan tanaman di botol dengan memasukkan air
bersih ke dalam botol. Dengan kawat bersih berujung seperti huruf U, tanaman
dikeluarkan satu persatu (akar lebih dahulu). Setelah keluar tanaman dicuci
kaporit 1 % kemudian dengan air bersih. Seedlings (semaian) ditanam dalam pot
dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaik
lebih dulu direndam di dalam antibiotic (penicillin, streptomycin yang telah
lewat expirydatenya) 10 menit baru ditanam.
Pemindahan dari Pot Penyemaian : Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman
dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4-6 cm, yang berisi potongan
genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam
dalam alas makanan sampai 1 cm di bawah tepi pot.
Teknik Penanaman dalam
Teknik dan Cara Budidaya Anggrek :
Penanaman tanaman anggrek,
disesuaikan dengan sifat hidup tanaman
anggrek,yaitu:
- Anggrek Ephytis adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak
merusak/merugikan yang ditumpangi atau ditempelin. Alat yang dipakai untuk
menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari
makanan adalah akar udara.
- Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang
ditempel, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu
untuk mencari makanan untuk berkembang.
- Anggrek
tanah/anggrek Terrestris.
Teknik dan Cara
Budidaya Anggrek Juga harus mengetahui proses Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan Penyulaman Anggrek : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada tempat yang
disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek
tanah.
- Penyiangan Anggrek : Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada kondisi
di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan
sesuai jenis anggrek.
- Pemupukan Anggrek : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar
yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V,
Sc, B, Si, dst. Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau
dari tanah, berupa gas atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya.
Pemupukan pada tanaman
anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu :
- Pemupukan untuk bibit Anggrek (seedlings) dengan
N, P, K. Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk
pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari
pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat
(K2SO4).
- Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:
1. Urea : 0,6
gram untuk 1 liter air
2. ES : 0,3 gram
untuk 1 liter air
3. ZK : 0,1 gram
untuk 1 liter air
Pemupukan Anggrek untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K. Perbandingan
N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat
dususun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara misalnya :
1. Urea : 0,3
gram untuk 1 liter air
2. DS : 0,3 gram
untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3
gram untuk 1 liter air
Pemupukan Anggrek
untuk ukuran berbunga (flowerings-size)
Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1.
Teknik pemberian
pupuk buatan untuk anggrek adalah:
- Dalam bentuk padat/powder yang dilakukan
dengan menaburkan secara hati- hati, jangan tersangkut pada daun/batangnya
yang menyebabkan daun/batang tadi dapat terbakar.
- Disiramkan, yang mana anggrek dapat
menyerap air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Cara ini banyak
dilakukan dimana-mana.
- Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila
terjadi pembusukan akar didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.
- Pupuk kandang yang sering digunakan adalah
kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan
pemakaian pupuk kandang selain mengandung bermacam-macam unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman juga sangat membantu dalam penyimpanan air,
apalagi pada musim kemarau.
Keburukan dari
pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung jamur.
Untuk itu dianjurkan disangan lebih dahulu untuk menghilangkan jamur/bakteri di
dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu pagi-pagi atau pada
sore hari sekitar pukul 5.00 sore.
Pengairan dan
Penyiraman Tanaman Anggrek
: Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek
dapat berasal dari:
- Air Ledeng, baik untuk menyiram
karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka perlu diturunkan dengan
menambah suatu asam misalnya HCl. PH yangbaik sekitar 5,6-6.
- Air sumur, baik untuk menyiram
karena banyak mengandung mineral dari tanah yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Air sumur di daerah kapur harus diperhatikan pHnya.
- Air hujan, yang ditampung didalam
tong-tong/bak sangat baik untuk menyiraman.
- Air kali/air selokan, tetapi kita
tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur, bakteri/lumut yang bisa
mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi makanan mungkin
cukup baik.
Hal perlu
diperhatikan bagi petani
anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya
bisa mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat
diuraikan sebagai berkut:
- Pecahan genting/pecahan batu merah, yang mana
mudah menguapkan air dan sifat anggrek yang tidak begitu senang dengan air
sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk pecahan genting lebih kecil daya
serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih sedikit.
- Potongan sabut kelapa, pemakaian serabut
kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah panas karena menyimpan air,
tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak menguntungkan karena mudah
busuk.
- Remukan akar pakis yang hitam, keras dan
baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah beberapa bulan banyak menyerap
air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah menyerap dan menahan
air.
- Potongan kulit pakis, dimana media ini sukar
sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi penguapan. Jika potongannya
besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil penyerapan air lebih
banyak.
Bagi tanaman
yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan 1-3 hari
sekali pada musim hujan.
Waktu Penyemprotan Pestisida Bagi
Tanaman Anggrek : Obat-obatan sebaiknya
disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00.
Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan
sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan
berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu
sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama antara
lain:
- Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air
untuk ulat pemakan daun
- Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk
ulat pemakan daun
- Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat,
kumbang, kutu
- Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
- Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak
6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air
- Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur
dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air
Untuk hama
bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
- Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan
mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
- Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50%
25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc Folediol E 605 kedalam air
10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam dalam larutan tersebut
selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.
Teknik dan Cara Budidaya Anggrek
perlu di pelajari bagi para petani anggrek. Teknik dan Cara Budidaya Anggrek
yang baik akan memperbaiki produkstivitas dan hasil yang di peroleh bagi petani
anggrek. Teknik dan Cara Budidaya Anggrek ini di sajikan untuk kepentingan
kemajuan petani anggrek Indonesia
Sumber: http://www.orchid.or.jp, http://whatcom.wsu.edu,www.votawphotography.com
0 Response to "Budidaya Anggrek Bulan"
Post a Comment